Kembali ke Beranda Kelas 5A (Kelas III) - Kelompok 3

Interaksi Sosial & Kerja Sama 🤝

Mengenal hubungan antar manusia dan kearifan lokal di Bengkulu.

1. Apa Itu Interaksi Sosial?

Saling Berhubungan

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara manusia, baik antar individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.

Interaksi ini sangat kita butuhkan karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Anak-anak sedang bermain bersama
Gambar 1. Anak Sedang mengobrol

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Individu dengan Individu

Individu dengan Individu

Interaksi satu orang dengan satu orang lainnya, seperti dua teman yang berbicara.

Individu dengan Kelompok

Individu dengan Kelompok

Interaksi satu orang dengan banyak orang, seperti guru yang mengajar murid-muridnya.

Kelompok dengan Kelompok

Kelompok dengan Kelompok

Interaksi antara satu kelompok dengan kelompok lain, contohnya pertandingan sepak bola.

2. Interaksi di Lingkungan Kehidupan

Kita melakukan interaksi sosial di mana saja:

Di Lingkungan Sekolah

Interaksi di sekolah adalah hubungan timbal balik antara siswa, guru, dan warga sekolah lainnya. Ini penting untuk membangun suasana belajar yang baik.

Contohnya adalah: berdiskusi kelompok, piket kelas, gotong royong, proses belajar mengajar, dan menyapa satpam.

Siswa piket kelas bersama
Gambar 8. Piket Kelas

Di Lingkungan Rumah

Interaksi di rumah adalah hubungan antar anggota keluarga, seperti menyapa, berdiskusi, dan membantu pekerjaan rumah.

Contohnya adalah membersihkan halaman atau membereskan rumah bersama, berkumpul dan bercerita, atau membantu ibu mencuci piring.

Keluarga membersihkan rumah bersama
Gambar 15. Membersihkan rumah

Di Lingkungan Masyarakat

Interaksi ini adalah hubungan kita dengan tetangga dan teman bermain. Ini membantu kita saling mengenal, membantu, dan bekerja sama agar lingkungan rukun dan aman.

Contohnya adalah kerja bakti membersihkan lingkungan, membangun tempat ibadah, melakukan ronda (siskamling), dan membantu saat ada acara pernikahan.

Warga gotong royong
Gambar 19. Gotong royong membersihkan lingkungan

3. Kearifan Lokal di Bengkulu

Bengkulu punya banyak tradisi yang menunjukkan interaksi sosial dan kerja sama. Ini disebut Kearifan Lokal.

Beijau Adik Sanak

Beijau Adik Sanak

(Bengkulu Selatan) Tradisi silaturahmi, musyawarah, dan gotong royong saat ada acara penting seperti pernikahan.

Beijau Adik Sanak adalah salah satu kearifan lokal dari masyarakat Bengkulu Selatan. Tradisi ini merupakan bentuk silaturahmi, musyawarah, dan saling mengunjungi antar keluarga serta kerabat. Kata beijau berarti berkunjung atau saling datang, sedangkan adik sanak artinya saudara atau kerabat dekat.'

Dalam tradisi ini, keluarga atau kerabat jiran tetangga biasanya datang berkunjung ke rumah tetangga atau saudara, pada saat ada acara penting seperti pernikahan.

Nilai-nilai kearifan lokal dalam Beijau Adik Sanak:

  1. Gotong royong: saling membantu ketika ada saudara yang punya hajatan atau kesulitan.
  2. Kekeluargaan: menjaga hubungan baik antar kerabat.
  3. Kebersamaan: mempererat rasa persaudaraan agar tidak mudah terpecah.
  4. Musyawarah: membicarakan masalah bersama untuk mencari jalan keluar.


Sedekah Bumi

Sedekah Bumi

(Rejang Lebong) Tradisi sebagai rasa syukur setelah panen. Warga berkumpul, membawa hasil bumi, berdoa, dan makan bersama.

Sedekah Bumi adalah tradisi masyarakat Curup sebagai rasa syukur setelah panen. Warga membawa hasil bumi, berdoa bersama, lalu makan bersama. Acara ini biasanya disertai hiburan wayang kulit yang berisi pesan moral dan pelestarian budaya.

Di Rejang Lebong, banyak keluarga merayakan sedekah bumi untuk mengucap syukur kepada alam dan meminta agar tanamannya subur. Warga berkumpul, saling membantu menyiapkan makanan, dan mengadakan doa bersama. Semua orang dari anak-anak sampai orang tua ikut serta. Tradisi ini mengajarkan kita untuk berterima kasih, saling tolong- menolong, dan merawat lingkungan.

Bentuk Interaksi Sosial:

  1. Gotong Royong
  2. Musyawarah
  3. silaturahmi
  4. pelestarian Budaya


Festival Tabot

Festival Tabot

(Kota Bengkulu) Upacara untuk mengenang kisah kepahlawanan. Melibatkan gotong royong, doa bersama, dan menumbuhkan toleransi.

Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu, yang bertujuan untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad S.A.W.,Saidina Hassan bin Ali dan Saidina Hussein bin Ali dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Iraq pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah bersamaan dengan 618 Masehi.

Festival tabot merupakan festival dengan unsur-unsur keagamaan didalamnya disamping terdapat unsur-unsur budaya setempat yang telah menjadi ciri khas atau merupakan salah satu bagian dari bentuk atau wujud kearifan lokal masyarakat Bengkulu.

Bentuk Interaksi Sosial

  1. Gotong royong: Masyarakat bersama-sama membuat Tabot.
  2. Keagamaan: Doa bersama dan ziarah.
  3. Ekonomi: Jual beli makanan dan cendera mata
  4. Budaya: Pertunjukan.
  5. Toleransi dan Kebersamaan: Semua orang ikut terlibat, saling menghormati.


Musyawarah Adat

Musyawarah Adat

(Bengkulu Selatan) Tradisi silaturahmi, musyawarah, dan gotong royong saat ada acara penting seperti pernikahan.

Musyawarah adat di Desa Aur Gading merupakan bentuk interaksi sosial yang penting di Bengkulu Utara. Setiap kali masyarakat ingin membuat aturan, menyelesaikan masalah, atau menjaga kelestarian Bukit Larangan, mereka selalu berkumpul di balai desa bersama tokoh adat. Masyarakat Desa Aur Gading memiliki kebiasaan menyelesaikan persoalan dan membuat aturan melalui 'musyawarah'

  • Musyawarah dilakukan di balai desa bersama tokoh adat, kepala desa,dan seluruh warga yang berkepentingan.
  • Semua warga diberi kesempatan untuk "menyampaikan pendapat"
  • Keputusan yang dihasilkan bersifat "mufakat", artinya disepakati bersama, bukan keputusan sepihak.
  • Aturan yang dibuat biasanya terkait dengan "pengelolaan Bukit Larangan", misalnya larangan menebang pohon, syarat masuk ke kawasan sakral, atau sanksi bagi pelanggar adat.

Dengan cara ini, interaksi sosial terjalin dalam bentuk kerja sama, saling menghormati, dan menjaga kebersamaan. Musyawarah menjadi kearifan lokal yang membuat masyarakat tetap rukun, adil, dan kompak,dalam melestarikan lingkungan Mereka

Ringkasan Materi

  • Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar individu, individu-kelompok, atau kelompok-kelompok.
  • Bentuknya ada 3: Individu-Individu, Individu-Kelompok, dan Kelompok-Kelompok.
  • Contoh di Sekolah: Berdiskusi, piket kelas, dan belajar mengajar.
  • Contoh di Rumah: Membersihkan rumah bersama, bermain, dan membantu pekerjaan.
  • Contoh di Masyarakat: Kerja bakti, siskamling, dan membantu acara pernikahan.
  • Kearifan Lokal Bengkulu: Beijau Adik Sanak (Bengkulu Selatan), Sedekah Bumi (Rejang Lebong), Festival Tabot (Kota Bengkulu), dan Musyawarah Adat (Bengkulu Utara) adalah contoh interaksi sosial.